Hai bro and sist.... pa kabar
semuanya? Semoga tetep asyik ya menjalani rutinitasnya. Setelah mati suri
selama sembilan bulan (bumil kali yang nunggu detik-detik buat lahiran :D), aku
baru sempet update blog ini lagi karena..... Ya maklumlah, kegiatanku amat
sangat padat ditambah kondisi labil hatiku yang tak berkesudahan sehingga mengkudeta
motivasiku buat nulis (lebay mode on :D). Kali ini aku akan membahas
kunjunganku bersama murid ke cimory. Cekidot.....
Selasa, 28 Mei 2013, pukul 05.30
WIB, aku, Hani, dan muridku (32 orang) melakukan kunjungan ke Cimory. Bagi
penyuka susu dan yoghurt, kalian pasti familiar dengan nama brand ini. Cimory
adalah akronim dari Cisarua Mountain Dairy. PT ini merupakan Industri
Pengolahan Susu (IPS) yang terletak di daerah pegunungan Cisarua, Bogor, Jawa
Barat. PT Cisarua Mountain Dairy didirikan pada tahun 2006 dan merupakan salah
satu anak perusahaan Macro Group, yang bergerak di dalam bidang pangan
berbasiskan empat protein alami terbaik yaitu daging (PT Macroprima
Panganutama), susu (PT Cisarua Mountain Dairy), telur (PT Java Egg
Specialities), dan kacang kedelai (PT Indosoya Sumber Protein).
PT Cimory sangat peduli terhadap
kehidupan peternak susu di Indonesia. Dalam upaya untuk mengurangi impor susu
bubuk serta menaikkan taraf hidup para peternak, PT ini menyerap susu lokal
dengan harga yang sangat baik. Artinya, semua produk yang diproduksi oleh PT
ini berbahan dasar susu segar, hasil dari bumi Indonesia.
Guys.... Coba kalian
perhatikan tulisan di atas gedung Cimory Resto ada gambar dua bendera, yang
satu berwarna merah, putih, sedangkan, yang satu lagi berwarna merah, putih,
biru. Ayo tebak.... itu lambang bendera negara mana? 1... 2... 3.... Yups,
betul banget. Itu lambang bendera negara Indonesia dan Belanda. Yang jadi
pertanyaan, kenapa ada lambang bendera Belanda di sana? Filosofinya adalah PT
Cimory telah banyak belajar ilmu tentang pengolahan susu dari negeri kincir
angin tersebut. Seperti peribahasa yang mengatakan “Cimory bukan kacang yang
lupa pada kulitnya.” Jadi, penggunaan bendera merah, putih, biru adalah sebagai
bentuk terima kasih Cimory kepada negeri tersebut.
Bagi yang berminat melakukan Cimory Dairy Tour atau Edutainment, kalian cukup membayar Rp90.000,00
untuk satu orang. Biaya tersebut sebagai pembayaran kunjungan selama di Cimory,
makan siang, goody back (satu liter freshmilk dan dua bungkus susu kedelai).
Prosesi pembayarannya bisa melakukan down payment terlebih dahulu sebesar 30%
atau minimal Rp1.000.000,00. Untuk setiap pembayaran kelipatan 1 juta, dapat
gratis satu orang dengan servis atau pelayanan yang sama. Waktu itu, total uang
yang harus kami bayar adalah Rp1.880.000,00. Jadi, pas banget, dapat gratis
untuk dua orang pendamping. Pembayaran bisa melalui transfer via BCA A/C 764
039 0535 A/N YOSUA LESTIJANTO. Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi
Mr. Donny Souisa di 081323113237. Penting!!! Jangan lupa bukti transfernya.
Jika lupa, kalian bisa dicekal. Berabe kan.... hehehe....
Program kegiatan peternakan:
1. Dimulai
dari jam 8.30 – 1.00 Welcome Drink “Cimory Fresh Milk” (Susu Segar khas Cimory)
- Kunjungan ke Peternakan Mini
Cimory, Pembelajaran tentang Memberi makan pada sapi dan memerah susu sapi
- Kunjungan ke Pabrik Cimory
- Film Pendidikan tentang Dairy
(susu, mentega, keju)
- Makan siang
Menu Pilih
salah satu :
- Chicken steak + kentang goreng + Air Mineral
- Sosis Panggang + Kentang goreng + Air Mineral
- Nugget ayam + Nasi + Air Mineral
- Bee Teriyaki + Nasi + Air Mineral
- Sayap ayam madu + Nasi + Air Mineral
- Nasi Goreng Ayam Barbeque + Air Mineral
Dua jam perjalanan Cidahu – Bogor. Usai
menyelesaikan administrasi, kami langsung disambut oleh welcome drink. Nyes..... manisnya susu beraroma cokelat perlahan
melewati tenggorokanku dengan santun. Kami langsung diajak oleh Mr. Cow (guide
tour cimory) ke peternakan mini cimory. Kami belajar banyak hal, mulai dari
pemilihan sapi unggul, proses pengolahan, sampai produksi. Cimory menggunakan “sapi
perah” (sapi betina) yang berwarna hitam putih jenisnya "FRISIAN
HOLSTEIN" alias "FRIES HOLLAND" alias "SAPI FH". Sapi
FH sendiri berasal dari negara Belanda, khususnya dari Provinsi Friesland yang
berada di Belanda Utara.
Sapi FH
memiliki ciri khas berikut ini :
- Tentunya, pola warna
hitam-putih bercak-bercak yang begitu tersohor di seluruh penjuru dunia
ini! :D
- Bulu ujung ekor bewarna putih.
- Bulu bagian bawah sekitar paha
hingga ujung betis biasanya dominan hitam atau putih membujur dari atas ke
bawah.
- Ambing (Ambing? Apaan, tuh?!
Ambing dalam bahasa manusianya adalah payudara! :D) yang besar dan kokoh.
- Kepala yang mengerucut dengan
posisi tanduk yang "menusuk" ke depan.
Sapi FH paling dominan jadi sapi perah di dunia karena
kemampuan produksi susunya yang di atas rata-rata jenis-jenis sapi perah
lainnya, yaitu dengan kemampuan 6000-8000 liter/tahun, atau 500-700 liter/bulan,
atau 15-20 liter/hari.
Sapi FH pertama kali datang ke Indonesia oleh
pemerintah kolonial Belanda circa akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang
bertujuan untuk menaikkan kapasitas produksi susu di Hindia Belanda, peternakan
sapi perah FH diperkirakan pertama kali di Cisarua dan Lembang. Populasi sapi
FH semakin berkembang dan menyebar ke seluruh wilayah Jawa Barat yang memiliki
suhu udara yang dingin semacam Sukabumi, Pangalengan.
Sistem
perkembangbiakan sapi di Cimory melalui inseminasi buatan. Sapi betina tiga
minggu sekali mengalami birahi, sedangkan sapi jantan tiga jam sekali. Jika
perkawinan dilakukan secara alami, petugas peternakan akan kewalahan karena
setiap tiga jam sekali mereka harus mengangkat tubuh sapi jantan seberat 900
kg. Oleh karena itu, untuk kemudahan dan kelancaran pengembangbiakannya, dilakukanlah inseminasi buatan.
Owner Cimory adalah Pak Bambang (asli Indonesia).
Beliau berkeinginan meningkatkan konsumsi protein orang Indonesia dan ingin
meningkatkan kuantitas penduduk Indonesia yang kurang mengonsumsi susu. Sapi
termasuk hewan pemamahbiak. Tentunya kita sering mendengar istilah ini, mungkin
di antara kalian ada yang belum paham mengenai makna di balik nama tersebut.
Okay... begini penjelasannya. Lambung sapi terbagi menjadi 4 bagian. Ketika
rumput dimakan oleh sapi, rumput tersebut akan masuk ke lambung 1. Kemudian,
dikeluarkan lagi dan dikunyah di mulut. Lalu, masuk lagi ke lambung 1,
dilanjtkan ke lambung 2, ke lambung 3, dan ke lambung 4. Setelah itu, keluar
menjadi kotoran. Waw... rempong banget ya, tetapi itulah keunikan sapi.
Bayangin, kalau lambung manusia seperti itu?? Hehe... Ya, begitulah kekuasaan
Allah, subhanalloh banget ya :)
Dalam usaha susu ini, peternak harus memperhatikan 3 M
(manajemen kandang, manajemen pakan, dan manajemen pemerahan). Sapi itu lebih
higienis dibanding manusia (lho...kok...??? jangan suuzon dulu ya). Sapi harus
mandi 4x sehari alasannya karena kualitas keberseihan sangat berpengaruh
terhadap kualitas susu. Jika susu sapi bau amis setelah dipears, itu tandanya
produksi yang tidak sehat.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai kiat-kiat menjaga
kebersihan sapi:
- Ketika sapi bunting (IMHO, dari
umur 3-9 bulan), kebutuhan gizi untuk perkembangan si jabang pedet
(halagh!) tidak terpenuhi--kemungkinan besar pedet yang lahir dalam
kondisi jelek.
- Pasca kelahiran tidak juga diawasi
dengan baik, sehingga bisa terkena infeksi penyakit dan menjadikan sapi
bibit unggul mandul permanen.
- Masih ada yang membuang atau menjual
susu induk sapi yang masih mengandung colostrum ketimbang diberikan kepada
si pedet sehingga menghasilkan sapi yang kerdil, dan 4L (Lemah, Letih,
Lesu, Letoy) serta doyan sakit-sakitan.
- Selama masa pertumbuhan pedet,
kebutuhan pakan diberikan tidak sempurna, sehingga hasilnya menjadi
sapi-sapi dewasa yang mini-mini.
Di peternakan mini tersebut kami mendapat pengetahuan
mengenai cara-cara pengolahan susu. Ada 5 jenis pengolahan susu, di antaranya:
1.
Pasteurisasi
atau freshmilk
2.
UHT (Ultra
High Temperature)
3.
Sterilisasi
4.
Susu bubuk
5.
Susu kental
manis
Proses
pengolahan susu adalah sebagai berikut. Pertama-tama, mesin pengisap
dihubungkan dengan puting susu sapi untuk memerah susu yang kemudian disimpan
sementara dalam sebuah tangki. Susu segar yang dikumpulkan dari setiap
peternakan kemudian dipindahkan ke tangki yang lebih besar lagi, tempat susu
itu kemudian diaduk dan dihomogenisasi. Yang sebenarnya terhomogenisasi adalah
butiran-butiran lemak yang ditemukan dalam susu segar.
Susu segar terdiri dari sekitar 4%
lemak, tetapi sebagian besar lemak tersebut terdiri dari partikel-partikel
lemak yang berbentuk butiran-butiran kecil. Semakin besar partikel lemak,
semakin mudah mereka terapung. Jika susu segar dibiarkan, lemak akan menjadi
sebuah lapisan krim di permukaan. Ketika sekali atau dua kali meminum susu
botol pada saat mash kecil, saya ingat melihat lapisan krim lemak berwarna
putih di bawah tutup botolnya. Saat itu, susu tidak dihomogenisasi, jadi
partikel-partikel lemaknya mengapung ke permukaan pada saat transportasi.
Kini, sebuah mesin yang disebut
mesin homogenisasi digunakan dan secara mekanis partikel-partikel lemak pun
dipecah menjadi lebih kecil. Hasil akhirnya adalah susu homogen. Namun, pada
saat homogenisasi berlangsung, lemak susu yang terdapat dalam susu segar
berikatan dengan oksigen sehingga mangubahnya menjadi lemak terhidrogenisasi
(lemak teroksidasi). Lemak terhidrogenisasi berarti lemak yang terlalu banyak
mengandung teroksidasi atau telah berkarat. Seperti halnya semua lemak
terhidrogenisasi, lemak dalam susu homogen buruk bagi tubuh.
Namun, proses pengolahan susu belum
selesai sampai di situ. Sebelum dipasarkan, susu homogen harus dipasteurisasi
dengan panas untuk menekan berkembangbiaknya berbagai kuman dan bakteri.
Berikut ini adalah empat cara dasar pateurisasi susu:
- Pasteurisasi
suhu rendah berkelanjutan (LTLT= Low
Temperature Long Time ‘suhu rendah waktu lama’). Pateurisasi dengan
memanaskan hingga 62,20 – 650C selama 30 menit. Cara
ini biasanya disebut pasteurisasi suhu rendah.
- Pasteurisasi
suhu tinggi berkelanjutan (HTLT= High
Temperature Long Time ‘suhu tinggi waktu lama’). Pasteurisasi dengan
memansakan hingga lebih dari 750C selama lebih dari 15 menit.
- Metode suhu
tinggi waktu singkat (HTST= High
Temperature Short Time). Pasteurisasi pada suhu lebih dari 720C
selama lebih dari 15 detik. Cara ini merupakan pasteurisasi yang paling
banyak digunakan di seluruh dunia.
- Pasteurisasi
suhu sangat tinggi (UHT= Ultra Hight
Temperature). Pasteurisasi dengan memanaskan hingga 1200 –
1300C selama 2 detik (atau hingga 1500C selama 1
detik).
(Sinya,
2011:95-99)
Susu kental
manis
adalah makanan yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan pemanis nutritive yang
dipergunakan cukup untuk mencegah pembusukan. Kadar gula dalam produk
konsentrasinya antara 63,5 – 64% yang dibutuhkan untuk menekan pertumbuhan
mikroorganisme.
Gula yang digunakan adalah sukrosa atau
gula tebu. Fungsi gula selain sebagai pemanis juga pengawet yang bertujuan
untuk mencegah pembusukan akibat mikroorganisme yang terdapat pada susu.
Konsentrasi gula pada konsentrasi tertentu dapat menaikkan tekanan osmossis
sehingga menyebabkan dehidrasi sel mikroba . Gula yang digunakan dalam prioses
produksi harus memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjaga kualitas produk
akhir. (Prayitno, 2010)
Susu bubuk berasal susu segar baik
dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein yang
kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray
dryer atau roller drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan
penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah
lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder)
(SNI 01-2970- 1999) (Anonimus b, 2009).
Dari semua proses pengolahan susu
tersebut memiliki ketahanan dan kualitas yang berbeda. Semakin cepat masa
kadaluarsa susu, kualitas susu tersebut semakin bagus. Akan tetapi, semakin
lama masa ketahanan susu, kualitas susu tersebut semakin jelek.
Usai talkshow di peternakan mini cimory,
kami langsung belajar memerah susu. Sebelum itu, Mr. Cow berpesan agar kami
memerahnya pelan-pelan. Jika terlalu keras, akan berakibat fatal dan
menimbulkan infeksi pada ambing si sapi. Setelah itu, kami menonton film
dokumenter tentang kronologi perkembangan perusahaan cimory. Lalu, kami makan
siang. Setelah itu, kami belajar membuat milkshake.
Area talk show di peternakan mini cimory
Mr. Cow sedang menjelaskan prosedur pemerahan susu
Contact person Cimory edutainment
Narsis dulu depan sapi Frisian Holstein
Area tempat bermain pengunjung
Cimory resto, menu siang itu chicken teriyaki + capcai + nasi + air mineral